Tetangga Kesurupan Roh Korban Meninggal, Makam Dibongkar untuk Autopsi
SEORANG tetangga kesurupan roh korban meningal berujung makam dibongkar. Peristiwa itu terjadi di Sungai Jamblang, Kabupaten Cirebon, baru-baru ini. Pembongkaran makam dan autopsi di TPU Tegalan, Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon, juga didukung tetangga dan pemerintah desa setempat untuk meyakinkan penyebab kematian korban. Itu setelah tetangga kesurupan roh korban meningal tersebut. Pasca tetangga kesurupan roh korban meningal dilakukan pembongkaran makam sehingga tidak ada lagi spekulasi yang beredar, terutama pasca kejadian kesurupan yang membuat heboh warga juga tetangga dari korban itu. Sejak dilakukan pembongkaran makam atau ekshumasi di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon, 3, Agustus 2022, hingga kini hasilnya masih belum diterima keluarga. Selang tiga minggu setelah autopsi dilakukan, Polsek Klangenan juga belum menerima hasil pemeriksaan organ dalam. Adapun yang telah diterima baru hasil autopsi luar. Baca Juga:Â Setahun Jadi Misteri, Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Akhirnya Ditangkap di Jakarta Utara Dari autopsi luar yang dilakukan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan ataupun kekerasan. Adapun pemeriksaan dalam masih dilakukan Tim Forensik RS Bhayangkara Kabupaten Indramayu. Unit Reskrim Polsek Klangenan sudah memegang hasil keterangan awal, bila dilihat dari autopsi luar. Hal itu, diungkap oleh Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi melalui Kanit Reskrim Iptu Usman. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, terlihat bagian luar jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. "Dari keterangan awal hasil autopsi, dari luar terlihat tidak ada tanda-tanda unsur kekerasan maupun benturan benda tumpul. Namun, hasil autopsi yang sebenarnya belum keluar. Harus dicek juga organ dalamnya. Kita juga masih menunggu hasilnya," jelasnya, Kamis, 25, Agustus 2022. Tujuannya, dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab dari kematiannya. Korban dikabarkan meninggal dunia, mengapung di Sungai Jamblang, Desa Jamblang, Jumat (28/7). Awalnya, korban tidak diketahui identitasnya. "Saat dicek dari baju, cincin yang dipakai diduga Wahyu. Keluarga cek ke RSUD Gunung Jati. Ternyata benar. Sempat ditawarkan untuk autopsi. Cuman, keluarga korban tidak berkenan untuk dilakukan autopsi. Sabtu Subuh dibawa pulang, untuk dikuburkan," kata Kepala Desa Jamblang, Yoyon Kristiyanto. Kronologi Korban Meninggal Kepala Desa Jamblang, Yoyon Kristiyanto mengatakan, korban Wahyu Kholifah yang berusia 21 tahun ditemukan meninggal dunia di Sungai Jamblang, pada 28, Juli 2022. Mulanya, penemuan jenazah tersebut tidak diketahui identitasnya. Polisi dan pemerintah desa mengumumkan kepada warga, terkait kemungkinan ada anggota keluarga yang menghilang. Lantas, ada satu keluarga yang merasa ciri-cirinya sesuai dan waktu itu jenazah Wahyu sudah dibawa ke RSD Gunung Jati, Kota Cirebon. Keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut benar Wahyu. Namun, keluarga menolak dilakukan otopsi ulang karena merasa korban meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Jamblang. Akhirnya, almarhum dikebumikan di TPU desa setempat. Tiba-tiba, ada seorang perempuan yang kerasukan. Keluarga korban juga dibuat gempar dengan kejadian tersebut. Apalagi, warga yang kesurupan itu mengaku dirasuki roh Wahyu. Bukan hanya itu, wanita yang kesurupan itu, mengaku telah dibunuh orang dan dilemparkan ke Sungai Jamblang. Akibatnya, cerita perempuan keusupan itu menjadi kehebohan dan buah bibir di kalangan warga. Hal ini, juga membuat keluarga menjadi ragu dan penasaran dengan penyebab kematian korban. Sehingga diputuskan diajukan autopsi. Tidak hanya keluarga, tetangga pun mendukung agar dilakukan otopsi ulang tersebut. "Kejanggalan-kejanggalan yang beredar sih sebetulnya didasari dari ada warga yang katanya ini kerasukan dari roh Wahyu. Kemudian pihak keluarga meminta dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," katanya. Dari permintaan keluarga itu, perangkat desa kemudian koordinasi dengan Polsek Klangenan dan mengajukan permohonan untuk dilakukan otopsi. Tim Forensik Rumah Sakit Bayangkara Indramayu pun didatangkan. Kuburan korban kemudian dibongkar dan dilakukan autopsi selama empat jam. Namun hingga kini, hasil autopsi tersebut masih belum keluar. Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi melalui Kanit Reskrim Iptu Usman mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu, terlihat bagian luar jasad korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. "Dari keterangan awal hasil autopsi, dari luar terlihat tidak ada tanda-tanda unsur kekerasan maupun benturan benda tumpul. Namun, hasil autopsi yang sebenarnya belum keluar. Harus dicek juga organ dalamnya. Kita juga masih menunggu hasilnya," jelasnya, Kamis, 25, Agustus 2022. (radarcirebon_
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: